Daftar Isi
Hijau adalah warna yang telah lama digunakan untuk melambangkan berbagai ide dalam literatur. Dari alam hingga iri hati, dari pertumbuhan hingga kekayaan, hijau memiliki berbagai makna dan interpretasi tergantung pada konteks penggunaannya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai makna simbolis warna hijau dalam literatur, dan memeriksa bagaimana para pengarang memanfaatkan warna ini untuk menyampaikan pesan dan tema yang berbeda dalam karya-karya mereka.
Foto oleh John-Mark SmithDaftar Isi
Berbagai Makna Hijau dalam Literatur
Hijau adalah warna serbaguna yang bisa digunakan untuk melambangkan gagasan dan emosi yang berbeda-beda dalam karya sastra (1), tergantung pada konteks dan maksud penulisnya, mari kita cermati makna dan gagasan tersebut secara detail.
Alam dan Lingkungan
Dalam literatur, hijau sering dikaitkan dengan alam dan lingkungan, yaitu warna rumput, dedaunan, dan pepohonan, sehingga sering digunakan untuk menggambarkan suasana alam.
Sebagai contoh, dalam novel The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald, lampu hijau di ujung dermaga Daisy melambangkan kerinduan Gatsby untuk kembali ke masa lalu dan harapan masa depan yang lebih baik. (4)
Hal ini juga merupakan simbol keindahan alam yang mengelilinginya, pepohonan dan air teluk. Demikian pula dalam novel The Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien, hutan Lothlorien digambarkan sebagai "terbungkus mantel hijau musim semi, digerakkan oleh nafas musim semi dan diaduk oleh suara air yang jatuh."
Di sini, warna hijau digunakan untuk membangkitkan citra suasana alam yang subur dan semarak, serta memperkuat gagasan tentang pentingnya alam bagi cerita. (2)
Kecemburuan
Asosiasi umum lainnya dengan warna hijau dalam literatur adalah iri hati atau cemburu. Hal ini mungkin yang paling terkenal dicontohkan dalam drama William Shakespeare, Othello, di mana karakter Iago menggambarkan cemburu sebagai "monster bermata hijau yang mengejek/Daging yang dimakannya."
Lihat juga: Olahraga Pada Abad PertengahanDi sini, warna hijau digunakan untuk merepresentasikan sifat destruktif kecemburuan dan iri hati, yang menggerogoti orang yang mengalaminya.
Dalam nada yang sama, dalam cerita pendek Nathaniel Hawthorne "Rappaccini's Daughter," karakter Beatrice dikaitkan dengan warna hijau, yang mewakili sifatnya yang beracun dan rasa iri serta hasrat yang ditimbulkannya pada orang lain.
Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana warna hijau dapat digunakan untuk menyampaikan emosi dan gagasan negatif dalam sastra. (2)
Pertumbuhan
Hijau juga dapat digunakan untuk merepresentasikan pertumbuhan, pembaharuan, dan vitalitas. Dalam novel anak-anak The Secret Garden karya Frances Hodgson Burnett, warna hijau digunakan untuk merepresentasikan kekuatan peremajaan alam.
Sampul Buku: The Secret Garden oleh Frances Hodgson Burnett (1849-1924)Perpustakaan Houghton, Domain publik, via Wikimedia Commons
Taman yang ditemukan oleh sang tokoh utama, Mary, digambarkan sebagai "semua hijau dan perak... seakan-akan bumi sendiri yang memancarkan sinar yang penuh cinta." Di sini, warna hijau digunakan untuk membangkitkan kesan kehidupan dan vitalitas, serta kekuatan transformatif dari alam.
Demikian pula, dalam puisi T.S. Eliot "The Waste Land", frasa "April adalah bulan yang paling kejam" diikuti dengan deskripsi tentang "gejolak" bumi, dan kedatangan "bunga-bunga lilac yang keluar dari tanah mati." Di sini, warna hijau mewakili janji kehidupan baru dan kemungkinan pertumbuhan, bahkan di tengah keputusasaan. (3)
Uang
Dalam literatur, hijau sering digunakan untuk melambangkan kekayaan, uang, dan harta benda. Asosiasi ini dapat ditelusuri kembali ke warna uang kertas Amerika, yang sering disebut sebagai "greenbacks" karena rona hijaunya yang khas.
Hubungan antara warna hijau dan uang ini telah digunakan oleh para penulis untuk menyampaikan tema yang berkaitan dengan kekayaan, kekuasaan, dan keserakahan dalam karya-karya mereka. Sebagai contoh, dalam novel The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald, karakter Jay Gatsby diasosiasikan dengan warna hijau, yang merepresentasikan kekayaan dan kemewahan.
Gambar oleh FreepikLampu hijau di ujung dermaga Daisy juga merupakan simbol kekayaan dan kemakmuran yang ingin dicapai oleh Gatsby (3)
Penyakit dan Kematian
Hijau juga dapat digunakan untuk melambangkan penyakit dan kematian. Hal ini mungkin karena warna ini diasosiasikan dengan pembusukan dan penguraian. Dalam "The Masque of the Red Death" karya Edgar Allan Poe, misalnya, warna hijau digunakan untuk merepresentasikan tahap akhir dari penyakit yang melanda kerajaan.
Narator menggambarkan bagaimana "ada rasa sakit yang tajam, dan pusing yang tiba-tiba, dan kemudian pendarahan yang banyak di pori-pori, dengan pembubaran." Penggunaan warna hijau di sini memperkuat gagasan pembusukan dan keniscayaan kematian. (4)
Pemuda dan Kurang Pengalaman
Dalam literatur, warna hijau terkadang digunakan untuk merepresentasikan kemudaan dan kurangnya pengalaman, karena warna hijau diasosiasikan dengan pertumbuhan dan perkembangan, yang merupakan karakteristik yang sering diasosiasikan dengan masa muda.
Foto oleh Ashley Light di UnsplashSebagai contoh, dalam novel The Catcher in the Rye karya J.D. Salinger, tokoh utama Holden Caulfield menggunakan warna hijau untuk menggambarkan seorang anak kecil yang sedang bermain di ladang gandum hitam.
Gambar ini merepresentasikan kepolosan dan kerentanan kaum muda, serta gagasan bahwa kaum muda masih terus berkembang dan belajar. Jadi, warna hijau dalam literatur dapat menjadi simbol kemudaan dan ketidakpastian. (4)
Kesimpulan
Kesimpulannya, warna hijau memiliki banyak makna dan simbolisme yang berbeda dalam literatur. Dari alam dan pembaharuan, iri hati dan kecemburuan, kekayaan dan materialisme, kemudaan dan ketidakpastian, dan bahkan penyakit dan kematian, hijau adalah warna yang bisa menyampaikan berbagai macam emosi dan tema, tergantung pada konteks dan maksud penulisnya.
Sebagai pembaca, penting untuk memperhatikan penggunaan warna dalam literatur dan mempertimbangkan berbagai makna dan simbolisme yang mungkin terkait dengannya. Dengan demikian, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang teks dan pesan penulis. Apakah warna hijau digunakan untuk merepresentasikan keindahan alam atau pengaruh uang yang merusak, simbolisme adalah alat yang ampuh yang dapat membantu membawakarya sastra menjadi hidup.
Lihat juga: Simbolisme Mahkota (6 Makna Teratas)Referensi
- //literarydevices.net/colors-symbolism/
- //www.quora.com/What-does-the-green-colour-symbolize-in-literature
- //colors.dopely.top/inside-colors/color-symbolism-and-meaning-in-literature/
- //custom-writing.org/blog/simbolisme-warna-dalam-sastra